Desa Kanigoro merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki posisi yang strategis karena menjadi pusat pemerintahan kecamatan, serta didukung oleh infrastruktur yang cukup lengkap. Dengan luas wilayah sekitar 850 hektar dan ketinggian kurang lebih 165 meter di atas permukaan laut, Desa Kanigoro terbagi menjadi tiga dusun, yaitu Dusun Kanigoro, Dusun Blado, dan Dusun Kedawung. Setiap dusun memiliki karakteristik sosial dan budaya yang khas, serta potensi lokal yang terus dikembangkan.

Mayoritas penduduk Desa Kanigoro bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, pelaku UMKM, serta pegawai swasta dan negeri. Dalam bidang pertanian, peternakan ekonomi desa mengalami peningkatan seiring dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang digulirkan oleh pemerintah desa maupun kerja sama dengan berbagai lembaga luar. Desa Kanigoro juga memiliki fasilitas umum yang cukup memadai seperti kantor kelurahan, sekolah, balai RW, tempat ibadah, serta akses jalan yang baik untuk mendukung mobilitas warganya.

Sektor sektor pertanian yang masih menjadi tulang punggung, Desa Kanigoro juga menunjukkan potensi besar dalam pengembangan UMKM, produk lokal, dan pelayanan publik. Saat ini masyarakat desa yang berbasis kearifan lokal seperti tradisi selametan, gotong royong, dan kegiatan sosial lainnya masih sangat terjaga hingga kini. Pemerintah desa secara aktif mendorong digitalisasi pelayanan publik melalui pengembangan website desa sebagai bagian dari upaya transparansi dan efisiensi administrasi. Dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan inovasi, Desa Kanigoro terus berbenah menuju desa yang maju, mandiri, dan berbasis digital, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing di era modern.

Desa Kanigoro telah dikenal sejak masa kolonial Hindia Belanda sebagai salah satu kawasan penting di wilayah Kabupaten Blitar. Nama "Kanigoro" diyakini berasal dari istilah dalam bahasa Jawa Kuno yang berarti tempat berkumpul atau bermufakatnya tokoh adat dan masyarakat. Karena letaknya yang strategis dan kondisi wilayah yang subur, Kanigoro menjadi pusat aktivitas pertanian dan pemerintahan lokal.

Setelah Indonesia merdeka, Desa Kanigoro mengalami perkembangan signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari pemerintahan, infrastruktur, hingga pelayanan publik. Statusnya sebagai ibu kota Kecamatan Kanigoro semakin memperkuat peran desa ini sebagai pusat administrasi dan kegiatan masyarakat.

Hingga saat ini, Desa Kanigoro terus berkembang menjadi desa yang modern namun tetap menjaga nilai-nilai tradisi seperti gotong royong, kearifan lokal, dan solidaritas sosial. Sejarah panjang inilah yang menjadi fondasi kuat dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan warga desa secara berkelanjutan.